1. Telur
Telur adalah salah satu sumber protein hewani terbaik yang bisa Bunda dapatkan dengan harga yang cukup murah.
Cara mengolahnya pun sangat cepat dan mudah. Bunda dapat menyajikan telur pada si Kecil dengan cara direbus, digoreng mata sapi, didadar, diorak-arik, dan lain sebagainya. Tanpa perlu ditambah garam, rasanya sudah terasa gurih dan lezat.
Selain tinggi protein dan lezat, 1 butir telur juga kaya akan vitamin A, vitamin E, vitamin B12, vitamin B9 (folat) dan lutein (bermanfaat untuk menjaga ketajaman mata).
Oleh karena kandungan nutrisinya yang tinggi dan sangat baik bagi tubuh, apabila anak tidak memiliki kondisi kesehatan khusus, telur aman untuk diberikan setiap hari pada si Kecil. Namun, jangan berlebihan, ya. Cukup satu butir saja per hari.
Selain itu, pastikan Bunda memasak telur dengan matang sempurna agar si Kecil terhindar dari infeksi bakteri Salmonella yang dapat menyebabkan diare, demam, muntah-muntah, dan kram perut
2. Hati
Tahukah Bunda? Hati disebut sebagai salah satu makanan padat nutrisi yang kaya protein namun rendah kalori.
Hati yang cukup umum dan telah terbukti aman untuk dikonsumsi anak sejak usia dini adalah hati ayam dan sapi.
Dalam 100 gram hati ayam terdapat 16,9 gram protein, 4,83 lemak, 8,99 zat besi, 8 mg, kalsium, 179 vitamin C, 11100 IU vitamin A, 1,78 mg vitamin B2, 588 mg vitamin B9, dan 16.6 mg vitamin B12.
Sementara itu, dalam 100 gram hati sapi mengandung 28,84 gram protein, 5,22 gram lemak, 6,49 zat besi, 5,26 mg zinc, 1,2 vitamin D, 3,3 mg vitamin K, 3,396 vitamin B2, 17,379 mg vitamin B3, 251 mg vitamin B9, dan 2,922 gram asam lemak esensial.
3. Daging
Daging merupakan makanan sehat selanjutnya yang kaya akan protein. Sejauh ini, jenis daging yang paling mudah diakses untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil adalah daging ayam dan daging sapi.
Dalam 1 potong daging dada ayam tanpa kulit ukuran 100 gram mengandung sekitar 31 gram protein, 3,6 gram lemak, dan 165 kilo kalori.
Bukan hanya itu saja, daging ayam juga mengandung berbagai mineral esensial yang diperlukan untuk perkembangan fisik dan otak anak seperti zat besi, kolin, kalsium, dan fosfor.
Sementara itu, dalam 100 gram daging sapi mengandung sekitar 17.2 gram protein, 20 gram lemak, dan 254 kilo kalori. Selain itu, daging merah satu ini juga kaya akan vitamin B12, vitamin B6, zink, selenium, niacin, fosfor dan zat besi.
Oh iya, tahukah Bunda jika daging sapi juga disebut sebagai salah satu sumber zat besi terbaik bagi anak?
Julukan tersebut diberikan karena zat besi dalam daging sapi lebih mudah diserap oleh tubuh sehingga dapat bantu menurunkan risiko anemia defisiensi zat besi.
4. Ikan
Ikan mengandung asam lemak DHA (docosahexaenoic) yang sangat penting bagi perkembangan otak, sistem saraf, dan penglihatan si Kecil.
Hampir semua jenis ikan bagus untuk anak karena tinggi kandungan omega 3 dan DHA-nya, seperti ikan kembung, salmon, tuna, tongkol, pecak, sarden, teri, atau bandeng. Sedangkan untuk ikan air tawar, Bunda dapat memberikan ikan mas, gabus, lele, belut, nila, atau mujair.
Bukan hanya itu saja. Menurut sejumlah penelitian yang kemudian dirangkum oleh American Academy of Pediatrics, konsumsi ikan sejak usia dini juga dapat menurunkan risiko alergi seperti asma dan eksim pada si Kecil.
Itulah alasan mengapa Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sangat menekankan pentingnya pemberian ikan 1-2 kali dalam seminggu pada 1000 Hari Pertama Kehidupan anak untuk menekan angka kejadian stunting.
Dalam satu kali penyajian, Bunda cukup memberikan sekitar 28 gram ikan (untuk anak usia 2-3 tahun). Ikan dapat disajikan dengan cara dikukus atau dipanggang agar kandungan lemak baik di dalamnya tetap terjaga.
Pastikan ikan dimasak sampai benar-benar matang, ya, Bun. Hal ini penting untuk menjamin daging ikan bebas dari kontaminasi bakteri yang dapat membuat anak keracunan.
Jangan lupa juga untuk membersihkan duri ikan dengan seksama agar si Kecil tidak tersedak saat makan.
Komentar
Posting Komentar